Tuesday, October 19, 2004

ngGragas

Makan sahur dengan keluarga (lagi) setelah absen tiga hari. Hiks..artinya ini kali kedua aku sahur bersama keluargaku ya? Setelah kuingat-ingat, ini berawal dari shalat bareng malam-malam dengannya. Yang membuat jam tidurku bergeser, padahal ini berefek similar pada jam sahurku. Hiks..aku benar-benar penelantar keluarga nomor satu.. Makan sahur yang ditemani nasi putih, beberapa jenis sayur dan lauknya. Entah kenapa, dini hari ini mataku tertumbuk pada tumisan aneh di depanku. Tumisan yang terdiri dari tempe, cabai hijau dan irisan benda putih tipis di dalamnya. Belakangan kutahu bahwa itu adalah irisan biji nangka. Wah, ini hal baru bagiku. Biji nangka ternyata bisa dibuat tumisan! Kita memang bangsa yang kreatif, yang suka sekali berkreasi dengan barang tak berguna yang berserakan di sekeliling kita. Bangsa yang pelit. Yang merasa sayang untuk membuang barang , tapi berusaha mendayagunakannya. Bangsa yang selalu berusaha memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Selagi masih bisa dimanfaatkan, manfaatkanlah. Kita memang bangsa yang senang memanfaatkan. Dulu aku sering melihat biji nangka yang direbus. Dimakan seperti kacang rebus untuk nyamikan. Bethon. Yang enak dimakan sambil minum teh sore-sore sambil nonton tv. Tapi ini merupakan hal baru bagiku, bahwa selain dijadikan gudeg dan direbus, biji nangka pun dapat dijadikan tumisan. Kita memang bangsa yang nggragas.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home