Wednesday, October 06, 2004

...swara

“..remember the music of my heart..” Masa lalu mungkin hanya masa lalu.. Tapi denting piano itu masih nyangkut di kalbu. Masa-masa sedih dan penuh tangis yang dihiburnya dengan permainan pianonya. Hingga aku tertidur dengan telpon masih di telingaku. Masa-masa aku nggak tau harus ngapain dengan hubungan kedua orang tuaku. Masa-masa aku putus. Masa-masa dia putus. Masa-masa pulsa telpon adalah udaraku. Makan steak yang dibuatnya sambil diiringi permainan pianonya. Puisi-puisinya. Ngobrol sejarah, puisi, logika, sastra, perkembangan teknologi, dll. Jalan-jalan nggak tentu arah bersama. Menikmati awan di langit sampai matahari terbenam. Dialah yang mengajariku hidup dan memandang kehidupan. Tempat ngobrol paling enak sedunia. Kuakui, aku memujanya. He is an angel who walk on earth, teach mortal how to love and be loved. Sampai sekarang kuilnya masih ada di sudut hatiku yang paling dalam. Bagaimana mungkin melupakan sosok yang membuatku? Kenangan adalah indah saat dikenang, tapi selalu indah saat menyebut namanya..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home